Sabtu, 02 Agustus 2008

Mitos dan Fakta Trauma

MITOS :
TRAUMA / PTSD HANYA TERJADI PADA VETERAN PERANG
FAKTA :
Walaupun Trauma / PTSD mempengaruhi veteran perang, PTSD dapat mengenai siapa saja. Kira-kira 70% orang mengalami kejadian traumatis dalam hidupnya. Dan 20% dari mereka akan berkembang menjadi PTSD.
PTSD berkembang pada seseorang yang mengalami, menyaksikan atau belajar dari pengalaman traumatis yang mengerikan atau yang menyebabkan derita fisik atau yang merubah dratis pengalaman hidup. Mereka yang juga beresiko mengembangkan PTSD termasuk korban interpersonal seperti pemerkosaan, pemukulan, pelecehan seksual. Penganiayaan dalam rumah tangga dan anak-anak juga mereka yang masuk kategori beresiko mengembangkan PTSD.

MITOS :
SESEORANG SEHARUSNYA DAPAT MELANJUTKAN KEHIDUPANNYA SETELAH MENGALAMI KEJADIAN TRAUMATIS. DAN MEREKA YANG TIDAK DAPAT MENANGANINYA ADALAH LEMAH.
FAKTA :
Mengembangkan PTSD bukanlah tanda bahwa itu kesalahan karakter. Setiap orang yang mengalami kejadian traumatis akan masuk dalam periode penyesuaian. Ada yang dapat menyesuaikan diri dan kembali pada kehidupan normal. Tetapi stress yang disebabkan trauma dapat mempengaruhi semua aspek seseorang, termasuk mental, emosional dan fisik. Penelitian membuktikan bahwa trauma yang berlangsung lama akan mengganggu dan mempengaruhi kimia otak. Pada beberapa orang, kejadian traumatis merubah cara pandang mereka tentang diri dan dunia di sekitar mereka. Hal ini dapat menuju pada pengembangan PTSD.


MITOS :
SESEORANG MENDERITA PTSD SESAAT SETELAH MEREKA MENGALAMI KEJADIAN TRAUMATIS
FAKTA :
Symptom PTSD biasanya berkembang dalam beberapa minggu trauma, tetapi bisa tidak muncul dalam beberapa bulan atau bahkan tahunan. Symptom bisa berlangsung bertahun-tahun, atau dalam beberapa kasus, symptom akan hilang dan kemudian muncul kembali dalam kehidupan, yang banyak terjadi pada kasus penganiayaan atau pelecehan pada anak. Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka memiliki PTSD karena mungkin symptomnya tidak berhubungan langsung dengan trauma. Pada situasi kekerasan dalam rumah tangga, korban mungkin tidak menyadari bahwa lamanya dan ekspose terus menerus pada kekerasan menempatkan mereka dalam bahaya.

Tidak ada komentar: